Waktu...

Aku haru sendiri menulis post kali ini
Cukup kelam untuk mengawali bulan ini.

Ini tidak pernah terpikir olehku sebelumnya,
Ini tersirat begitu saja,
Ini bukanlah hayalanku semata,
Ini hanyalah sepucuk teriakan yang tak sanggup kulakukan
Ini nyata walau memang terlihat seperti fiksi.

Perkenalkan, dia temanku.
Teman yang kupikir kukenal dengan baik
Teman yang kupikir mengenalku dengan baik
Teman yang sudah bertahun-tahun kukenal.
Teman yang sebelumnya selalu memberi senyuman hangat.

Tak kusangka ia sekejam ini.
Memberi harapan yang menyiksa
Mengapa tidak segari dahulu?
Mengapa baru saat ini?
Sengaja kah ia, begitu ingin aku jatuh?
Lalu aku harus apa...
Harus kah aku berpura tegar?
Berpura menjadi kuat,
Membangun benteng rapuh yang terlihat kokoh?
Aku tahu, tidak mungkin.

Betapa curang dirinya.
Dia mengenalku dengan baik,
Jelas dia mengetahui baik kelemahanku.
Tapi aku hanya sedikit mengetahui rahasianya.
Membuatku selalu ingin tahu,

Membuatku selalu memikirkannya.

Bagaimana tidak?
Dia yang selalu menemaniku setiap saat
Entah berarti kah aku baginya
Dia yang selalu menyuruhku untuk terus berlari
Mengejarnya, pun disaat aku tak sanggup.
Dia yang tak perperasaan selalu mendorong paksa.
Memaksaku untuk menjadi lebih baik
Dia yang kejam yang selalu menghantuiku.
Dengan bisikan-bisikan kecil disetiap malam

Aku hampir terbiasa mendengarnya
Tapi kali ini terlalu perih
Dia berucap dia tidak bisa bersamaku lebih lama
Percaya kah aku? Jelas tidak ingin

Sekejam apapun dirinya, aku tidak ingin berpisah.
Setelah banyak hal yang terjadi,
Setelah banyak kenangan yang kami ukir bersama
Setelah banyak hal pelik yang akhir ini terjadi

Mudahnya ia memberi ucapan perpisahan...
Tak sadarkah ia, ia sungguh berarti
Tak sadarkah ia, betapa kejamnya dirinya
Tak sadarkah ia, aku yang rapuh ini
Tak sadarkah ia,
Tak sadarkah ia,
Tak sadarkah ia,
...
Aku tidak ingin berpisah dengannya.
Aku sadar ini merupakan keegoisan.
Keegoisan yang muncul dari ketidakberdayaan.
pun aku sadar aku tidak bisa memaksanya.

Aku hanya berharap,
Tidak,
Aku sangat ingin,
Bersamanya lebih lama.
Memang dia bukan milikku sepenuhnya.
Tapi,
Makhluk tegar mana kah yang siap berpisah dengan waktu?
Sejujurnya, jelas itu bukan aku.


















-Sie.

Comments

Popular posts from this blog

Maaf, cinta...

Houtarou Oreki

Kartografi Penginderaan Jauh 2.0 : Pendahuluan